Jumat, 16 Januari 2009

Seni Mengelola Dana

BMT memiliki fungsi
1. Funsi Sosial (Baitul Maal)
2. Fungsi ekonomi (Baitut Tamwil)

Sumber dana Baitul Maal :
1. Zakat
2. Infaq
3. Sadaqah
4. Wakaf
5. Hibah
6. Sumber halal lainnya yang sifatnya tdk mengikat.
Pada umumnya penerimaan dana yang bersumber dari dana-dana sosial di atas relatif kecil karena penanganannya kurang fokus dan tidak serius. Sehingga istilah Baitul Maal yang sudah “terlanjur” berkonotasi social berakibat kurang memiliki nilai rupiah apalagi ruhiyah.

Baitut Tamwil bersumber dari dana komersial masyarakat baik badan, lembaga atau perorangan. Sebagai konsekwensinya masyarakat menuntut atau paling tidak mengharapkan adanya kontra prestasi dari pihak BMT. berupa bagi hasil.

Kendala dalam menggali dana masyarakat.

1. Belum memiliki payung hukum yang pas, akibatnya para pengelola terasa gamang dalam mempromosikan produk-produk simpanannya yang pada gilirannya masyarakat merasa ragu untuk menginvestasikan dananya di BMT.
2. Keterbatasan fasilitas yang dimiliki BMT sehingga kurang prima dalam memberikan layanan kepada masyarakat/nasabah. Misalnya ATM dan layanan transfer yang serba on time.
3. Tidak ada jaminan dari pemerintah atas produk-produk simpanan BMT.
4. Pendirian BMT baru yang terlalu mudah, terkesan asal jadi, diperparah SDM yang kurang mumpuni. Wal hasil banyak BMT-BMT yang kolaps dan tak jarang sampai berurusan dengan aparat penegak hukum. Tentunya hal ini menambah suramnya wajah per-BMT-an di tanah air.
5. Eksistensi BMT relatif baru sehingga kiprahnya belum dikenal secara luas oleh masyarakat.

Produk Simpanan :
1. Simpanan Sukarela (sewaktu-waktu bisa diambil)
2. Simpanan Berjangka (Deposito atau program janka Panjang)
3. Simpanan Arisan atau model simpanan berhadiah

Karakteristik :

- Smpanan Sukarela (Tabungan) sulit diprediksi tingkat pengen dapannya.

- Simpanan Berjangka mudah diprediksi tingkat pengendapannya yakni sesuai dengan jangka waktunya.

- Simpanan Arisan /berhadiah mudah diprediksi pengendapannya sesuai jatuh temponya serta

Khusus untuk mengelola dana Tabungan memerlukan keahlian tersendiri karena :

1. Yang dihadapi bukan hanya sekedar uang tapi juga menyangkut :

- karakter

- sumber penghasilan serta

- usaha nasabah.

Salah sedikit dalam mengelola dana bisa berakibat fatal bisa-bisa berbuntut kolaps.

2. Sering terlena dan terlalu asyik mengobral pembiayaan :

- dapat menimbulkan kerawanan likuiditas (idle money). Memelihara likuiditas dalam jumlah tertentu mutlak diperlukan bila ingin BMT tetap eksis.

Lantas berapa jumlah ideal yang mesti dialokasikan ke pembiayaan dari sejumlah dana (simpanan) yang berhasil dihimpun?

Nah, disinilah perlunya seni mengelola dana.

Mengapa disebut seni?

Karena dibutuhkan penjiwaan terhadap “karakter” masing-masing rekening nasabah, terutama dana tabungan yang setiap saat bisa diambil pemiliknya. Dengan menguasai atau setidak-tidaknya memahami karakter rekening nasabah maka naluri kita bisa memprediksi berapa lama dana akan mengendap di BMT.

Kenapa naluri ?

Karena masalah kapan nasabah akan menarik tabungannya termasuk perkara “gaib” yang tidak bisa ditentukan secara eksak, hanya bisa “dibaca” lewat hati (Perasaan).

Nah, kalau kita sudah meyakini dan menyimpulkan daya endap rata-rata rekening, kita bisa menetapkan kebijakan pembiayaan (kredit), berapa persen dana tabungan yang akan dialokasikan ke pembiayaan, apakah pembiayaan diberikan dengan system harian, mingguan, bulanan ataukah berjangka tetap (time loan).

- Umumnya daya endap tabungan (simpanan) bisa mencapai 80%, artinya bila besaran tabungan mencapai Rp.100 juta maka sebesar Rp. 80 juta bisa digulirkan ke pembiayaan. Sedang sisanya sebesar Rp. 20 juta tetap dipelihara sebagai idle money baik dalam bentuk kas atau simpanan di bank syariah..

Secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

Kondisi Sifat Daya Endap.

Simpoksus Pasti Tetap 100%

Simpanan Pokok Pasti Tetap 100%

Simpanan Wajib Pasti Tetap 100%

Simpanan Sukarela Tidak Pasti Tidak Tetap 80%

Simpanan Berjangka Situasional Tetap 100%


Likuiditas yang perlu dipelihara :

Asumsi nasabah aktif per hari = 5% dari jumlah nasabah.

Rumus 5% X A X ((C+D+E) : 3)

  1. 5% X 1000 X (1.000.000+1.000.000+1.000.000) : 3 = 50.000.000

2. 5% X 1000 X (1.000.000+25.000+3.000.000) : 3 = 67.000.000

  1. 5% X 500 X (2.000.000+150.000+20.000.000) : 3 = 185.000.000
  2. 5% X 100 X (10.000.000+500.000+150.000.000) : 3 = 267.500.000
  3. 5% X 100 X (10.000.000+500.000+500.000.000) : 3 = 850.800.000

Untuk kondisi relatif/sangat ekstrim, secara intens perlu personal approach terhadap nasabah prima agar kita beroleh kepastian bahwa rekening nasabah yang bersangkutan dalam posisi “aman”..

Strategi Penggalangan Dana/Tabungan.

Masalah penggalangan dana masyarakat cukup berat bagi sebuah lembaga keuangan yang relatif baru seperti BMT sebagaimana telah diurai di atas.

Beberapa BMT sering menggunakan cara-cara konvensional dengan memaksa nasabah debetur (peminjam) untuk membuka rekening tabungan. Besaran dan waktu menyetor dijadikan satu paket dengan angsuran pinjaman.

Ada beberapa cara penggalangan dana yang cukup menarik bagi golongan masyarakat menengah-bawah, dalam pengelolaanyapun relatif jauh lebih aman dan mudah, yaitu program tabungan arisan berhadiah (umum) dan program tabungan bea siswa (anak sekolah).


Tabungan Arisan Berhadiah

Jenis tabungan ini menawarkan hadiah berupa uang dan barang sebagai hadiah hiburan.

Dengan beberapa ketentuan, misalnya :

1. Jangka waktu simpanan = 30 bulan.

2. Tidak dapat dicairkan sebelum jatuh tempo. Sebaliknya, saat jatuh tempo harus dicairkan.

3. Paket yang ditawarkan sebesar Rp. 1.500.000,00 dengan setoran Rp. 50.000,00 per bulan

4. Yang berhak mengikuti pengundian kupon atau pembukaan arisan tiap bulan adalah yang telah menyetorkan iurannya pada bulan yang bersangkutan dan tidak mempunyai tunggakan bulan sebelumnya.

5. Bagi yang namanya keluar, maka dia akan memperoleh arisan sebesar paket simpanan dan untuk bulan selanjutnya tidak perlu setor iuran lagi.

6. Hadiah hiburan senilai Rp. 650.000,00 untuk 3 pemenang.

Perhitungan Break Even Point (BEP)

- Pemenang arisan (asumsi maksimum) Rp. 1.500.000 – Rp. 50.000 = Rp. 1.450.000,-

- Hadiah hiburan = Rp. 650.000,-

Total Rp. 2.100.000,-

Perhitungan tingkat produktivitas berdasar formulasi rumus deret geometris, yakni bila setiap hari angsuran pembiayaan dan penerimaan bagi hasil langsung dikapitalisasi atau digulirkan kembali sebagai pembiayaan.

Contoh :

Pembiayaan sebesar Rp. 1.000.000,- jangka waktu 12 bulan. Mark Up 5% per bulan.

Jadi angsuran per bulan Rp. 83.333,- Keuntungan yang diharapkan per bulan Rp. 1.000.000 X 5% = Rp. 50.000,- Total Angsuran Rp. 133.333,-

Perhitungan :

12

( 1 + 0,05) – 1

133.333,- X ------------------------ = 15.9171

0,05

133.333 X 15.9171 = 2.122.275,-

Tingkat produktivitas pembiayaan = (2.122.275 – 1.000.000) = 112.22%

1.000.000

Bila diasumsikan tingkat resiko sebesar 10% dan beban promosi 12,22% maka BEP tercapai pada :

Rp. 2.100.000

------------------ X 100 = Rp. 2.333.333,-

90

Rp. 2.333.333,- : Rp. 50.000,- = 47 nasabah.

Minimal Laba yang diperoleh pada tingkatan :

- Jumlah peserta arisan 100 nasabah.

(Rp. 5.000.000 – Rp. 2.333.333 X 90% = Rp. 2.400.000,-

- Jumlah peserta arisan 200 nasabah.

(Rp. 10.000.000 – Rp. 2.333.333) X 90% = Rp. 6.900.000,-

- Jumlah peserta arisan 500 nasabah.

(Rp. 25.000.000 – Rp. 2.333.333) X 90% = Rp. 20.400.000,-

Tabungan Bea Siswa

Tabungan ini diperuntukan bagi para pelajar dimana setiap akhir tahun diberikan rangsangan berupa pemberian bea siswa bagi pelajar yang berprestasi, rangking 5 keatas.

Contoh :


- Jumlah siswa per kelas rata-rata 40 siswa.

- Besar tabungan Rp. 10.000/bulan per siswa.

- Diasumsikan ketaatan pembayaran maks 50%

- Alokasi bea siswa sebesar 30% dari pendapatan minimal.

Perhitungan :

Penerimaan tabungan Rp. 10.000 X 40 X 50% = Rp. 200.000,-

Penerimaan rata-rata per bulan :

(Rp. 200.000,- + Rp. 2.400.000) X 12 1

---------------------------------------------------------- X ----- = Rp. 1.300.000,-

2 12

Minimal Penerimaan Bagi hasil yang diharapkan =

5% X Rp. 1.300.000,- X 12 = Rp. 780.000,-/th/kelas

Jika per sekolah ada 6 kelas maka laba dicapai = Rp. 4.680.000,-

Dana Bea Siswa 30 % = Rp. 1.404.000,-

---------------------------

Keuntungan bersih = Rp. 3.276.000,-

Jika mengacu pada tingkat produktivitas pembiayaan tersebut di atas maka keuntungan per kelas/th mencapai Rp. 1.300.000,- X 112,22% = Rp. 1.458.860,-



2 komentar:

  1. Saya ingin mengikuti tabungan arisan berhadiah bagaimana caranya ? harus menghubungi siapa ?
    hubungi my email : dhaud_muslim@yahoo.com
    telp. 021-93257306

    BalasHapus
  2. untuk lembaga keuangan yang ingin membuat produk simpanan berjangka berhadiah, bagaimana penjelasan sistemnya secara akuntansi?
    semuanya ada di http://armadilloaccounting.com/blog/2010/09/akuntansi-simpanan-berjangka-berhadiah

    BalasHapus

Subscribe to bisnis_syariah

Powered by us.groups.yahoo.com

Mau Klik Iklan diBayar Rupiah???